Indeks: hlm. 421-436
Judul asli: Lâ Tahzan
Gadis Piatu itu pernah melolong mohon ampunan, tetapi lolongan menyayat kalbu itu hanya mampu menembus lantai dan dinding gubug yang retak, menyusup ke tengah ladang, namun derai angin gagal menyampaikan pesan pada tetangga yang sedang meringkuk di malam kelam tanpa rembulan.
Novel ini baik dan layak dibaca oleh semua orang, terutama diperdengarkan pada sesama kita yang tidak diberikan mata normal. Dengan membaca novel ini wawasan Anda tentang ”kebutaan” akan menjadi lebih positif. Novel Ini juga mengajarkan bahwa kelembutan dan rasa sayang akan membuka kemampuan seseorang untuk bertahan walaupun tidak sempurna.