Judul asli: Ya binti waya ibnii Dewasa ini, kita diserang dari dua jalur. Jalur Syubuhat (yang meragukan) dan jalur Syahwat. Penyakit Syubuhat, adalah penyakit yang lebih parah dan lebih besar bahayanya. Penyakit ini lebih banyak menggangu. Dia berjalan lewat jalur lambat dan tidak semua orang tahan menerimanya. Pemuda dan remaja yang dibangkitkan dan digugah nafsu Syahwatnya lewat alur Syub…
Bibl. hlm. 199-204
Buku kumpulan esai "Kiai Nyentrik Membela Pemerintah" ini membuktikan watak hangat tanpa kehilangan sikap kritis. Menurut pengantar, di sebut "Antropologi Kiai" karena esai-esai Gus Dur yang terkumpul dalam buku ini terutama bermain di wilayah kehidupan pribadi para kiai --wilayah yang tak banyak orang mengetahuinya. Sorotan lampu kamera Gus Dur diarahkan pada titik dramatik --mungkin yang pali…
Judul asli : Haakadza 'Allamal Anbiya Tauhidul ibadah (pengesaan satu Dzat dalam beribadat), yang berlandasakan pada Laa ilaaha illallah, menuntut prioritas amal manusia dengan hati dan indranya hanya untuk Allah semata. Melepaskan diri dari segala sesuatu yang bersifat paganisme. Tauhid dalam beribadat merupakan masalah utama dan azas yang menjadi tujuan final dakwah para Nabi. Karenanya, t…
Bibliografi: hlm. 223 Salah satu contoh ke Maha Kuasaan Allah SWT adalah memberi mimpi kepada hamba-hamba yang ditunjuk-Nya. Di mana dibalik mimpi tersebut menyimpan kekuatan ta bir dan hikmah yang luar biasa besarnya. Yang mana dengan merenungi kisah mimpinya, bisa menjadikan lemahnya iman manusia menjadi kokoh. Kerasnya hati manusia menjadi lembut. Dan jauhnya manusia dan Allah bisa menjad…
Dalam pembicaraan antara "murid" dan "guru" muncullah berbgai masalah. Terutama masalah yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam menjalani kehidupan. Di mana sang Kiai tampak cemas karena banyak manusia yang beragama tetapi jauh dari agama. Banyak orang yang tampak bijaksana tetapi sebenarnya ia tidak memiliki sifat kemanusiaan. Banyak tokoh yang seolah-olah menjadi panutan umat, tetapi jus…
Sebagai salah satu aktivitas keagamaan yang bersentuhan secara langsung dengan umat, para da’i dituntut untuk dapat mentransformasikan sikap batin dan perilaku umat menuju tatanan kesalehan individu sekaligus sosial. Tak heran apabila para da’i harus rela menjadi garis depan, berjibaku dengan kompleksitas permasalahan umat yang semakin meningkat mengiringi dinamika masyarakat modern. Dalam …