Munculnya berbagai kasus konflik, kekerasan, dan kerusuhan massa (violence) yang bernuansa etnis dan agama di negeri ini lebih disebabkan oleh minimnya wawasan pemahaman terhadap keragaman budaya yang sudah menjadi keniscayaan. Kenyataan ini diperparah lagi dengan model pembelajaran agama yang selama ini dikembangkan oleh sebagian umat beragama lebih cenderung membentuk manusia beragama yang be…
Terrbentuknya Ilmu Kalam sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri, sebenarnya telah melewati masa yang panjang, tepatnya sejak zaman khalifah al-Ma'mun, pada 218 H.Dalam perkembangannya sekarang,ilmu ini telah melahirkan aliran Kalam yang ekstrem dan yang moderat.Buku ini menjelaskan dengan bahasa yang populer tentang sejarah perkembangan pelbagai aliran yang akhirnya membentuk aliran Kalam d…
Daftar istilah: halaman 303-312 Bibliografi: hlm. 313-329 Buku ini dengan pendekatan ilmu hadis mengupas tuntas pemikiran modern dalam sunah sampai ke akar-akarnya, mulai dari ingkar sunah era Klasik hingga era Modern sampai new modernism sunah, sejarah dan sebab-sebab timbulnya pengingkar sunah diberbagai negara, serta berbagai alasan dan argumen yang mereka ajukan.
Diskursus Islam dan politik tidak pernah padam hingga sekarang. Perdebatan ini mengerucut ke dalam dua kelompok yang saling berhadap- hadapan; kelompok pertama berpegang pada sebuah tesis bahwa Islam tidak bisa dipisahkan dari politik, Islam turun ke dunia dengan membawa misi politik. Konsekuensinya, Islam harus dibakukan ke dalam bentuk sebuah negara, yaitu Negara Islam. Sementara, kelompok ke…
Salah satu corak pendidikan yang mewarnai penyelenggaraan pendidikan di Indonesia adalah "Moderasi Beragama". Pendidikan ini sangat penting diterapkan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya konflik di beberapa daerah. Moderasi Beragama merupakan sikap "peduli" dan mau mengerti (difference), atau "politics of recognition" politik pengakuan terhadap orang-orang dari kelompok minoritas. Penel…
Judul asli Education in the WorldBibl: hlm. 164, Indek: hlm. 172-175
“As Professor Fazlur Rahman shows in the latest of a series of important contributions to Islamic intellectual history, the characteristic problems of the Muslim modernists—the adaptation to the needs of the contemporary situation of a holy book which draws its specific examples from the conditions of the seventh century and earlier—are by no means new. . . . In Professor Rahman’s view …