Text
Sistem lembaga keuangan ekonomi syariah dalam pemberdayaan ekonomi rakyat
Bibliografi: halaman 195-205
Indeks : halaman 207-215
Sistem ekonomi liberal kapitalis yang mendominasi sistem ekonomi dunia saat ini terbukti tidak mampu mewujudkan situasi damai, aman, dan sejahtera untuk umat manusia dan makhluk penghuni planet bumi ini. Muncul penolakan dan kritikan oleh para pakar ekonomi termasuk ekonom Barat sendiri. Ekonomi Islam yang memiliki prinsip universal antara lain: prinsip keadilan, kebersamaan, saling rela ('an tarudin), saling tolong menolong (ta-awur), menjauhi tipuan (garar), menjauhi riba sangat tepat dijadikan alternatif solusi. Munculnya Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS) seperti perbankan syari'ah atau lembaga keuangan syari'ah lain seperti Baitul Mal war-Tamwil (BMT) tidak lain untuk mewujudkan prinsip ekonomi Islam tersebut.
Baitul Mål wat-Tamwil (BMT) sebagai salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah sejak dicanangkan, tahun 1995 sampai dengan sekarang mengalami pertumbuhan sangat pesat. BMT lahir dan tumbuh di "ruangan" yang telah dinaungi oleh sistem ribawi yang sangat kokoh. Oleh karena itu persoalan yang segera tampak dalam implementasinya adalah, bagaimana sejatinya operasional BMT itu, benarkah prinsip-prinsip syari'ah sebagaimana yang dipesankan oleh al-Qur'an dan as-Sunah mampu dijalankan dengan baik.
Apakah kehadiran BMT yang memiliki salah satu kegiatan baitulmal yaitu menerima amanah zakat, infak dan sedekah (ZIS) telah didistribusikan dalan bentuk pinjaman kebajikan (qardul hasan), sebagaimana dituntunkan Al-Qur'an, kepada usaha mikro yang sangat kesulitan modal pembiayaan. Apakah penyediaan pembiayaan qardul hasan dan pembiayaan syari'ah BMT mampu mempengaruhi kinerja usaha mikro yang menjadi nasabahnya.
Buku yang ada di tangan pembaca ini adalah buku yang tepat yang dapat memberikan penjelasan tentang problematika-problematika sekitar Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS) diatas.
Tidak tersedia versi lain