Text
Keajaiban hati & keunikannya
Hati ibarat cermin yang dapat memantulkan berbagai bentuk benda yang mengarah padanya, sehingga tampak bayangan bermacam-macam bentuk itu silih berganti, tanpa henti, Ibarat sebuah telaga yang dapat dialiri air dari berbagai macam air sungai yang tak terjamin kebersihan dan kejernihannya, dapat pula telaga itu berisi air dari kedalaman telaga itu sendiri melalui sumber mata air yang memancar dari dalam. Hati melalui pintunya yang mengarah kepada indera luar dapat menampung dan menyerap ilmu empiris, melalui proses pembelajaran; sedangkan melalui pintunya yang mengarah ke alam malakut, ia dapat menyerap ilmu melalui jalan ilham.
Kesiapan manusia untuk mengenal (ma'rifat) kepada Allah adalah melalui hatinya, bukan melalui anggota tubuh jasmaninya. Hatilah yang dapat mengenal Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Hatilah yang mengadakan interaksi dengan Allah Swt., dan selalu berjalan menuju kehadhirat-Nya. Terhadap hatilah kemungkinan apa yang ada di sisi Allah dan yang dimiliki-Nya, tersingkap.
Sedangkan seluruh anggota tubuh manusia tidak lebih dari sekedar pembantu hati menuju kepada-Nya.
Hatilah yang diterima oleh Allah swt. Apabila ia terbebas dan bersih dari yang selain Allah. Dan dia akan terhadang dari Allah manakala ia sibuk dan tenggelam dengan yang selain Allah. Hatilah yang bakal dituntut, yang diajak bicara, dan yang dicela, jika ingkar kepada-Nya. Hatilah yang merasa bahagia dan beruntung karena kedekatan hubungan dengan Allah dan kebersihannya. Sebaliknya, hati pulalah yang akan dipermalukan, dicaci maki dan disiksa, jika ia kotor dan berlumuran noda dan dosa.
Melalui kitab Ajaibul Qalbi ini, Imam AL Ghazali mengupas secara mendalam tentang keajaiban-keajaiban hati, utamanya dalam hubungan dengan alam malakut, sifat-sifat serta akhlak dan perilaku hati.
Tidak tersedia versi lain