Buku
Hikmatun balighah= hikmah yang menghunjam: tafsir Al-Qur'an juz xxvii juz qala fama khathbukum
Bibliografi: hal. 679-684
Kepercayaan terhadap Hari Kiamat merupakan salah satu ajaran esensial dari setiap agama. Tidak ada agama yang tidak mengajarkan kepercayaan terhadap Hari Kiamat. Kepercayaan itu termasuk ke dalam masalah-masalah eskatologis. Hari Kiamat adalah batas antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Tanpa Hari Kiamat konsep kehidupan akhirat menjadi tidak berguna karena menganggap dunia tidak berakhir-sebagaimana paham Kaum Dahriyun, Atheisme, dan Materialisme. Kehidupan akhirat baru ada dengan berakhirnya kehidupan dunia. Kehidupan dunia sudah dipastikan akan berakhir, karena kehidupan dunia hanyalah fana, bersifat sementara. Tidak ada yang langgeng di dunia ini.
Hikmatun Bâlighah yang menjadi tema sentral dalam buku ini mengandung makna, yakni pesan tentang pemberitaan Hari Kiamat yang kedatangannya pasti. Kata hikmah dapat dipahami sebagai pengetahuan kecerdasan spiritual yang membuat seseorang harus mampu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diterima. Sementara kata balighah yang bermakna jelas dan kuat sebagai hujah tentang keniscayaan Hari Kiamat.
Qiyamah Kubrá adalah kehancuran total alam semesta. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya Hari Kiamat. Usia semesta ini sudah jutaan tahun cahaya dan masa depan semakin mendekati kita. Kepercayaan terhadap Hari Kiamat dan Hari Berbangkit seyogianya memberi dorongan setiap Muslim agar gemar beramal saleh untuk investasi akhirat. Dengan meyakini Hari Kiamat, hidup menjadi lebih indah dan bermakna.
Tidak tersedia versi lain