Spiritualitas Waria: perjuangan menemukan identitas gender & makna hidup
Keberanian dan tekad menghadirkan perspektif baru ke ruang publik adalah ikhtiar Masthuriyah Sa’dan yang patut diapresiasi. Betapa tidak, buku ketiganya yang terbit pada April 2022 ini adalah buku yang menggetarkan pembaca, terutama bagi mereka yang tabu akan kehidupan waria.
Bukan apa-apa, selama ini rekonstruksi pikiran masyarakat terhadap waria tak pernah jauh dari kata hina. Waria kerap dipandang menjijikkan, sampah masyarakat dan penghuni neraka. Beragam penolakan terhadap kegiatan spiritualitas mereka seakan tak lekang zaman. Mereka diperlakukan jauh dari kata manusiawi, dan kerap menerima cacian.
Belum lagi stigma sebagai pekerja seks sesama laki-laki. Kian lengkaplah penderitaan mereka ini. Berangkat dari keadaan inilah, Masthuriyah menyuguhkan cerita berbeda. Berbekal 10 narasumber yang memilih mencari Tuhan di pesantren waria Al Fatah Jogjakarta, peneliti, transkriptor sekaligus alumni pesantren di Madura ini menghentakkan kita bahwa tak semua waria bisa digeneralisasi.
Tidak tersedia versi lain