Text
Kekerabatan dengan makhluk astral: fenomena bagampiran pada mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin
Dipercayai oleh masyarakat Kalimantan, khususnya masyarakat Banjar , fenomena bagampiran itu berasal dari orang yang digaibkan oleh Allah Swt. Biasanya ia mempunyai hubungan keturunan darah dengan orang-orang gaib dari tokoh-tokoh terkemuka dari zaman dahulu yang berpindah tempat atau menjadi gaib seperti para tokoh agama, para tokoh kerajaan, atau datuk-datuk yang kehadirannya dapat dirasakan melalui gangguan kepada manusia atau dengan jalan merasuki raga orang-orang tertentu.
Manusia sebagai makhluk sosial, menurut kepercayaan masyarakat Banjar bahwa makhluk gaib itu juga bisa berinteraksi dengan manusia atau kata lain mereka juga bersosialisasi dengan manusia dan dapat memberikan bantuan dengan manusia.
Dalam kebudayaan Banjar masih berkembang secara paralel dengan sejarah asal-usul orang Banjar di Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjar dikenal sebagai penganut agama Islam. Tapi dalam ritual-ritual tertentu terkadang ada terdapat kepercayaan lain yang bernuansa sinkritisme, yakni adanya unsur kebudayaan atau kepercayaan lama yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Di antara warisan kebudayaan itu adalah kepercayaan terhadap makhluk gaib. Makhluk gaib juga bisa mengganggu manusia seperti kesurupan, kepidaraan, dipingit dan sebagainya. Bahkan dikalangan pelajar atau mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin juga mempercayainya seperti kepercayaan orang Banjar tersebut, serta sebahagian dari mereka ada yang mempunyai hubungan kekerabatan dengan makhluk astral (gaib).
Pada buku ini akan dipaparkan mengenai jenis makhluk astral dan perspektifnya dalam kajian Islam. Disebutkan juga sebab terjadinya hubungan atau kekerabatan mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin dengan makhluk astral tersebut.
Tidak tersedia versi lain