Text
Hermeneutika al-Qur'an dan Hadis
Integrasi Hermeneutika (Hermeneutics), yang dalam arti luas menyakup Hermeneuse (praktik penafsiran), hermeneutics (hermeneutika dalam arti sempit, yakni ilmu tentang metode-metode penafsiran), philosophical hermeneutics (hermeneutika filosofis) dan hermeneutical philosophy (filsafat hermeneutis), ke kajian al-Qur'an dan Hadis hingga saat ini masih diperdebatkan di kalangan pemikir Muslim. Banyak dari mereka menolak secara keseluruhan, sebagian lain menerimanya secara keseluruhan dan sebagia sebagian lain menerima dan atau monolaknya tidak secara keseluruhan.
Buku ini membahas has pandangan-pandangan sarjana-sarjana Muslim yang to some extent menerima Hermeneutika, tentang bagaimana memahami ayat-ayat al-Qur'an dan Hadis Nabi. Mereka adalah, Fazlur Rahman, Mohammed Talbi, Nasr Hamid Abu Zayd, Muhammad Abid al-Jabiri. Aminah Wadud, Muhammad Sabeshtari, Muhammad Syahrur, Abdullah Saed, Nurcholish Madjid, Yusuf Qaradlawi dan Syuhudi Ismail. Pemikir-pemikir ini sangat familiar dengan teori-teori hermeneutika. Sebagai contoh, Fazlur Rahman, yang mengusung metode double movement ("Gerakan Ganda") dalam penafsiran al-Qur'an, telah membaca karya-karya Hans-George Gadamer dan Emilio Betti. Muhammad Sabeshtari juga demikian, sangat kental dengan pemikiran-pemikiran Ricoeur, misianya. Familiaritas Abu Zayd dengan teori-teori hermeneutis dapat dilihat dalam pembahasannya terhadap sejarah pemikiran Hermeneutika Barat di bukunya Isykaliyyat al-Qfra'at wa Aliyyat al-Ta'wil. Dalam hal-hal tertentu sebagian mereka mengadopsi sebagian pemikiran Barat dan mengintegrasikannya ke dalam tradisi penafsiran dalam Islam.
Tidak tersedia versi lain